Keuntungannya hanya satu , karena kepala daerah tidak mungkin copot kedudukanya karena protes warganya … alasanya ya orang kecil .
Padalah penyebab terbesar kerusakan lingungan terbesar di daerah Bogor tercinta ini adalah banyaknya pembangunan liar di kawasan puncak , gunung salak yang masih rimbun dengan pepohonan sekarang sudah menjadi pitak pitak mbotak yang tidak merata di kepala ) , tapi tidak ada yang berani untuk mencegahnya , karena lebih banyak yang memiliki pangkat dan uang berada sana , dan membangun seenaknya .
Padahal sungai ciliwung yang mengalir dari daerah cipanas dan puncak sekarang semakin deras mengalir menuju Jakarta menyebabkan banjir di hilir yaitu Jakarta
Daerah wisata puncak sekarang sudah penuh dengan villa villa mewah yang izin pendiriannya saja tidak ada , dan kepemilikan tanah pun tidak ada , tapi sebuah villa bisa berdiri dengan megah , dengan luas tanah paling kecil 500 meter sampai dengan 3 hektar .
Tapi santai aja tuh ga tergangu oleh pejabat daerah , dan entah mengapa tutup mata dan telinga dalam hal tersebut .
Tindakan tegas hanya terjadi pada saat inpeksi dari pusat saja , dan itu pun hanya pada orang orang tertentu saja villanya kena gusur .
Bupati dan walikota Bogor terkesan diam saja atas pelanggaran pembangunan bangunan di kawasan cisarua , yang sampai sekarang masih terjadi . Diperkirakan villa di daerah cisarua dari 2002 s/d 2010 saja 30%-55% jadi sekitar 650 villa dan cottage baru yang didirikan di daerah hijau dan bukan daerah hunian .
Seorang lurah di daerah cisarua saja bisa memiliki mobil mewah sekelas honda CRV baru dalam 2 tahun masa jabatan dan sudah menjadi rahasia umum .
Tidak ada seorangpun yang berani memindahkan Tong sampah besar berskala 13 hektar di kawasan tersebut ?.
Banyak ketimpangan kebijakan bapak bapak pemimpin kota Bogor dalam mengahadapi warga Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar