Minggu, 27 Juni 2010

Gerhana Bulan Disambut Gema Takbir

Gerhana bulan yang terjadi Sabtu (26/6) malam disambut gema takbir dari berbagai masjid di seluruh pelosok Jawa Barat. Gerhana bulan sebagian yang berlangsung selama dua jam itu dapat dilihat secara kasat mata karena tidak berbahaya bagi kesehatan mata.

Astronom Hendro Setianto mengatakan, gerhana bulan sebagian yang berlangsung kemarin merupakan gerhana bulan pertama yang terjadi tahun ini. Sebelumnya, pada 15 Januari 2010 lalu, telah terjadi gerhana matahari cincin.

”Tahun ini, secara astronomi diperkirakan akan terjadi empat kali fenomena gerhana. Tanggal 11 Juli 2010 diprediksikan akan terjadi gerhana matahari total, dan 21 Desember 2010 nanti ada gerhana bulan total,” tuturnya.

Menurut Hendro yang merupakan penanggung jawab Indonesia Mobile Observatory, gerhana bulan sebagian yang terjadi malam tadi merupakan fenomena di mana sebagian bulan purnama tertutup oleh bayangan bumi. Hal ini disebabkan oleh bumi yang berada di antara bulan dan mataharidalam posisi satu garis lurus.

Fase awal gerhana bulan sebagian ini dimulai sebelum bulan terbit, yaitu pada pukul 17.43 WIB, sedangkan puncaknya berlangsung pukul 18.40-20.00 WIB. Saat puncak gerhana bulan sebagian terjadi, fisik bulan yang terlihat dari bumi hanya sebagian.

Menurut Hendro, seluruh bagian dunia yang mengalami malam dapat menyaksikan fenomena ini, tetapi waktunya berbeda-beda. Setiap orang dapat menyaksikan gerhana bulan sebagian tadi malam secara langsung, tanpa kaca mata khusus, karena gerhana itu tidak berbahaya bagi kesehatan mata.

Sementara itu, berdasarkan pemantauan ”PRLM”, gema takbir menyambut gerhana bulan sebagian ini sudah terdengar dari berbagai masjid di Kota Bandung sejak pukul 18.00 WIB. Warga berbondong-bondong mendatangi masjid di sekitar rumahnya untuk melakukan takbir dan salat gerhana. Salah satu masjid yang jemaahnya melakukan takbiran adalah Masjid Nurul Huda di Jalan Sekeloa Selatan, Kota Bandung. Sejumlah warga kemudian bertahan di sekitar masjid untuk menyaksikan fenomena
gerhana bulan sebagian.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Hafidz Utsman, sambutan berupa takbir dan salat untuk fenomena gerhana terjadi di hampir seluruh masjid di Jawa Barat. Namun, MUI tidak mengeluarkan imbauan apa pun kepada DKM-DKM untuk melakukan kegiatan itu. ”Soalnya, memang sudah biasa. Saya yakin hampir semua masjid di Jawa Barat melakukan hal yang sama,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gue

Gue