Selasa, 01 Juni 2010

Geger Sampah DPRD Garut

SELAIN mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI, berita lain yang juga menarik sepanjang hari kemarin adalah demo yang dilakukan ratusan warga Pasirbajing, Kecamatan Banyuresmi, Garut.

Demo unik tersebut mampu membuat geger DPRD Garut. Wakil rakyat terenyak karena kantor mereka yang bersih mendadak berbau busuk akibat sampah yang tiba-tiba saja menggunung di halaman gedung dewan.

Aksi berawal ketika warga membajak empat buah truk sampah yang sedianya akan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Pasirbajing. Sejak lama warga setempat memang sudah menolak TPA tersebut. Sebab, selain membuat lingkungan mereka bau, air juga tercemar, dan anak-anak banyak menderita scabies, penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau.

Serangkaian upaya serta dialog sebenarnya telah berkali-kali dilakukan warga, termasuk bersama dewan serta instansi terkait. Tapi, upaya-upaya itu ternyata hanya berbuah janji. Janji yang terus berulang dan direvisi, tapi tak pernah direalisasi.

Dalam kekesalannya kemarin, empat truk sampah bajakan itu lantas mereka alihkan menuju ke gedung dewan di mana semua isinya dibuang. Gedung dewan pun seketika berubah menjadi TPA. Busuk sampahnya bahkan menyusup hingga ke ruang-ruang komisi tempat para wakil bekerja, dan sekali-sekali mungkin melepas lelah.

Warga menilai, DPRD Kabupaten Garut tak pernah serius memperjuangkan penutupan TPA di Pasirbajing seperti yang selama ini selalu mereka inginkan. Sebab terbukti, sekalipun tuntutan penutupan itu sudah mereka dengungkan sejak bertahun lalu, sampah-sampah tetap saja dibuang di Pasirbajing, bahkan hingga kemarin ketika truk-truk pengangkut sampahnya mereka bajak dan mereka alihkan.

Sejak tahun 2006, kata warga, Pemkab Garut sama sekali tidak menjalankan kewajiban yang sebenarnya telah mereka sepakati sendiri. Ketiga janji tersebut adalah akan dibangunnya semacam fasilitas air bersih bagi warga, fasilitas kesehatan, dan pengolahan daur ulang sampah menjadi kompos agar keberadaan TPA mendatangkan manfaat bagi warga sekitar.

Kita tentu berharap, demo warga di halaman Kantor DPRD Garut kemarin dapat membuat anggota dewan lebih gigih berjuang demi masyarakat yang diwakilinya. Sebab, bagaimanapun, hidup di antara bau dan gatal-gatal bukan sesuatu yang mudah, bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa.

Mungkin dengan sehari-dua hari saja ikut merasakan baunya, kegigihan tersebut muncul. Bukan seperti sekarang, sekadar berjanji, menampung inspirasi, memediasi, tapi lantas berjanji lagi.

Kita berharap permasalahan di Pasirbajing ini lekas mendapatkan pemecahannya. Sebab, sekali lagi, hidup di antara sampah bukan saja tak mudah, tapi juga tak layak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gue

Gue