Kawasan lahan kritis menjadi sasaran Danone merupakan salah satu areal hutan yang beberapa tahun lalu, kritis akibat penebangan hutan yang dilakukan warga.
Bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Amin, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi, melalui Program Konservasi Terpadu “Gunung Salak Lestari “, Danone kembali melakukan penanaman pohon keras. Kali ini, sebanyak lima puluh ribu pohon jenis jabon dan puspa ditanam.
Pohon-pohon tersebut ditanam disebar dibeberapa titik kawasan lahan kritis. Terutama dikawasan lahan kritis di Desa Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Penanaman ribuan pohon ini merupakan program kelanjutan konservasi terpadu “Gunung Salak Lestari” . Adapun target tanam pohon keras ini mencapai seratus ribu pohon yang harus ditanam Danone dalam setahun ini.
Selain melibatkan warga disekitar kegiatan usaha Danone Aqua, penamana pohon yang memiliki nilai ekonomis itu, juga melibatkan santri. Ratusan santri yang tergabung perhimpunan kelompok Tani Hejo Daun. Untuk mendorong kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan penanaman pohon tersebut juga melibatkan para relawan yang terdiri dari para karyawan Danone Aqua.
“Program kemitraan strategis ini sudah berlanjut sejak 2009 lalu. Kali ini, kami menanam pohon yang dinilai memiliki nilai ekonomi yang diharapkan dapat mendorong inovasi warga sekitar, Sebanyak tiga puluh ribu pohon puspa telah ditanam dikawasan TNGHS dan dua puluh ribu pohon jabon ditanam diareal perkebunan masyarakat,” kata Koordinator Corporate Social Responsibility (CSR) Danone Mekarsari, Warsono Usep,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar